Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Dan Kemajuan Tumbuhan Tomat Di Dunia Dan Indonesia


Taukah Anda sejarah flora tomat didunia dan darimanakah asal muasal flora ini? Berikut ini ulasan yang menjelaskan sejarah singkat tomat didunia dan Indonesia, agar bermanfaat dan selamat membaca. 

Tomat yakni tumbuhan asli yang berasal dari Benua Amerika, tersebar dari Amerika Tengah sampai Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan oleh suku Aztec dan suku Inca pada tahun 700 SM. 

Sementara itu, bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak Christopherus Columbus pulang berlayar dari Amerika dan datang di Pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492. Ketika itu, Columbus diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia, Spanyol untuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi dia pulang justru menenteng biji-bijian, mirip jagung, cabe, dan tomat. 

Meskipun ratu Isabella kecewa dengan hasil yang di bawa Columbus, namun jadinya biji-bijian tersebut ditanam juga oleh para petani di Spanyol dan menyebar hingga ke beberapa Negara Eropa yang lain.

Ketika penyebaran tomat sudah hingga ke Benua Eropa bab Utara, orang-orang di daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan. Misal orang Perancis menyebut tanaman tomat dengan apel cina . Sementara itu, orang Jerman menyebut tomat dengan apel nirwana . 

Berbeda halnya di Inggris, orang-orang di Negara kerajaan itu justru tidak yakin kalau tomat mampu disantap. Mereka justru menilai buah tomat yaitu buah yang beracun. Kekhawatiran yang sama juga terjadi di antara masyarakatAmerika, bahkan terus berlangsung sampai era ke-19. 

Namun pada tahun 1821, orang-orang Louisianan di New Orleans mulai menggunakan tomat dalam berbagai hidangan kuliner mereka. Tidak lama lalu informasi ini cepat menyebar sehingga banyak ditiru masyarakat luas yang menggunakan tomat selaku adonan kuliner seafood.

Penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia yang lain pada kala ke-18. Pada mulanya, tomat yang pertamakali ditanam oleh suku Inca dan suku Aztec ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga masih rendah. Hal ini terang berlawanan dengan kondisi sekarang. 

Buah tomat yang dihasilkan bisa menciptakan bobot sampai 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per flora. Selain mutu dan buahnya yang tinggi, flora tomat bibit unggul juga mampu menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan agroklimat, mulai kawasan dataran rendah, dataran menengah, hinggga dataran tinggi. Bahkan ada juga varietas yang tahan terhadap ancaman hama dan penyakit tertentu.